Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Contoh Gejala Alam Biotik dan Abiotik dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Gejala Alam Biotik dan Abiotik  beserta Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Gejala Alam Biotik
Gejala alam biotik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan makhluk hidup, misalnya metamorfosis serangga, fotosintesis, penyerbukan, pertumbuhan makhluk hidup, dan lain-lain. Gejala alam biotik hanya dimiliki atau dapat dilakukan oleh makhluk hidup, sehingga merupakan ciri-ciri makhluk hidup. Artikel terkait: Ciri-Ciri Makhluk Hidup beserta Contohnya

Pengertian dan Contoh Gejala Alam Biotik dan Abiotik dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh gejala alam biotik antara lain sebagai berikut:

a. Tumbuh dan berkembang
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala pertumbuhan dan perkembangan. Biji-bijian seperti biji kacang hijau, kedelai, dan jagung yang Anda semaikan di tempat yang sesuai akan berkecambah, lalu seiring dengan waktu akan tumbuh menjadi besar dan berkembang membentuk daun, akar, bunga, dan menghasilkan buah.
Lain halnya dengan batu, keramik, batu bata dan kaca, meskipun kamu letakkan selama bertahun-tahun, bentuknya akan tetap seperti itu. Kemampuan unik dan istimewa untuk tumbuh dan berkembang hanya dimiliki oleh objek biotik (makhluk hidup) saja.

b. Gerak
Semua makhluk hidup menunjukkan kemampuan untuk bergerak. Kebanyakan hewan mampu bergerak dengan aktif. Tumbuhan juga melakukan gerak, meskipun geraknya terbatas. Burung yang Anda masukkan ke dalam sangkar tentu tak akan diam di tempat, melainkan bergerak aktif kian kemari. Tumbuhan yang Anda letakkan di tempat gelap, akan bergerak dalam bentuk pertumbuhan ke arah datangnya sinar cahaya. Lain halnya dengan buku yang Anda letakkan di almari, tidak akan dapat berpindah tempat kecuali ada yang memindahkan. Meskipun kemampuan gerak merupakan ciri khas objek biotik, beberapa objek abiotik
juga menunjukkan kemampuan gerak. Angin bergerak karena adanya perbedaan tekanan. Air bergerak karena adanya perbedaan ketinggian. Kipas angin berputar ketika diberi arus listrik.Sepeda motor bergerak karena adanya mesin dan bahan bakar.

c. Bernapas
Semua makhluk hidup menunjukkan gejala bernapas, yaitu mengambil oksigen dari udara dan melepaskan karbon dioksida. Oksigen diperlukan untuk membakar zat makanan agar diperoleh energi. Dengan energi ini makhluk hidup dapat tumbuh, berkembang, dan melakukan aktivitasnya. Semua makhluk tak hidup tidak ada satu pun yang memiliki kemampuan untuk bernapas.

d. Bertambah banyak karena mampu berkembang biak
Makhluk hidup mampu berkembang biak. Sepasang kambing jika Anda pelihara dengan baik, setelah beberapa tahun akan berkembang biak, beranak sehingga jumlahnya bertambah banyak. Berbeda dengan batu akik yang Anda miliki, dari tahun ke tahun tidak akan berkembang biak meskipun Anda merawatnya dengan baik. Bisa bertambah banyak namun dengan cara membelinya lagi.he he

e. Peka terhadap rangsang
Gejala biotik lain yang dimiliki oleh makhluk hidup adalah peka terhadap rangsang. Contoh, tubuhmu akan berkeringat saat udara panas, bulu kuduk akan berdiri jika Anda merasa takut. Kucing kesayanganmu bila kamu panggil namanya akan datang menghampiri, ayam peliharaanmu akan menghampiri Anda jika diundang dengan kata "kerr". Daun putri malu bila kamu sentuh akan segera mengatup.
Rangsangan dapat berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Manusia dan hewan mengenali adanya rangsang melalui indera. Manusia mempunyai lima indera yang masing-masing peka terhadap jenis rangsang tertentu.

2. Gejala Alam Abiotik
Gejala alam abiotik berkaitan dengan sifat fisik dan kimia di luar makhluk hidup, contohnya hujan, pelapukan, erosi, ledakan, dan sebagainya. Beberapa karakteristik atau sifat gejala alam abiotik antara lain sebagai berikut:

a. Wujud
Benda abiotik dapat dibedakan wujudnya, yaitu ada yang berwujud padat, cair, dan gas. Ketika mendefinisikan wujud, kamu harus menyebutkan suhunya karena wujud zat dipengaruhi oleh suhu. Misalnya air berwujud padat pada suhu 0°C, pada suhu kamar berwujud cair, dan bila dipanaskan dapat berubah wujud menjadi gas. Perubahan wujud merupakan contoh gejala alam kejadian pada objek abiotik.

b. Bentuk
Semua benda abiotik mempunyai bentuk yang dapat kamu gunakan sebagai cara mengenali benda tersebut. Kertas, pensil, tas, dan buku mempunyai bentuk yang berbeda sehingga dengan mudah kamu membedakan satu dengan lainnya.

c. Warna
Gejala alam abiotik dapat diamati karakteristik warnanya, misalnya benda ada yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, coklat, hitam, dan putih.

d. Ukuran
Benda abiotik mempunyai ukuran yang dapat diukur, diamati dan dibandingkan dengan benda lain. Ukuran benda abiotik dapat berupa ukuran panjang, berat, suhu, berat jenis, dan sebagainya. Misalnya meja tulis yang Anda miliki berbeda ukurannya dengan ukuran meja tulis yang ada di sekolahan, berat badan Anda lebih berat daripada teman Anda.

e. Bau
Gejala alam abiotik dapat dicirikan berdasarkan baunya. Dari baunya kamu bisa mengenal zat belerang, ammonia, tawas, atau yang lain. Meskipun bau merupakan salah satu cara mengenal suatu bahan, namun tidak semua bahan aman untuk dihirup uap/baunya guna mengetahui jenis bahan itu. Misalnya Anda ingin membedakan mana yang jahe, kencur, kunyit, dan sebagainya dengan cara mencium baunya.

f. Rasa
Beberapa benda abiotik dapat diketahui berdasarkan rasanya. Contohnya gula rasanya manis, cuka berasa asam, sedangkan garam rasanya asin. Namun demikian karakteristik ini hanya terbatas pada benda yang sudah dikenal atau diyakini aman untuk dicoba.

g. Tekstur
Tekstur merupakan halus kasarnya permukaan suatu benda. Karakteristik benda abiotik dapat dikenali dari teksturnya. Tanpa membuka mata, tentu kamu dapat membedakan antara pasir dan tepung dari teksturnya. Anda juga bisa membedakan antara jaket dengan kaos oblong hanya dengan merabanya.

Demikian tentang Pengertian dan Contoh Gejala Alam Biotik dan Abiotik dalam Kehidupan Sehari-hari. Semoga bermanfaat