Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Sumpah Serapah Orangtua Kepada Anak

Bahaya Sumpah Serapah Orangtua Kepada Anaknya_Terkadang kita sering menjumpai sendiri atau mendengar dari orang lain tentang kisah tragis yang terjadi akibat sumpah serapah yang diucapkan oleh orangtua kepada anaknya. Di negeri ini, kisah yang paling terkenal adalah kisah Malin Kundang yang konon disumpahi Ibundanya menjadi batu. Terlepas dari pro dan kontra kisah tersebut, kita patut berhati-hati terhadap sumpah serapah orangtua kepada anaknya.
Bahaya Sumpah Serapah Orangtua Kepada Anak
Perilaku seorang anak terkadang memang membuat kita sebagai orangtua menjadi kesal dan marah. Namun jangan sampai kemarahan kita pada anak, berujung pada tindak kekerasan atau sumpah serapah. Keduanya, baik tindak kekerasan maupun sumpah serapah kepada anak, akan sama bahayanya bagi fisik dan mental anak.

Pernah terjadi, ada seorang Ibu yang menyumpahi anaknya tersambar petir, dan akhirnya anaknya benar-benar terkena petir hingga meninggal. Boleh jadi, sang Ibu tidak bersungguh-sungguh saat mengatakannya, tapi ternyata hal itu benar-benar terjadi dan membuat sang Ibu menyesal berkepanjangan.

Kenapa sumpah serapah bisa menjadi kenyataan?

Pada hakikatnya, apapun yang kita ucapkan dan kita lakukan, semuanya akan kembali kepada kita. Selain itu Tuhan selalu mendengar dan memperhatikan segala apa yang diucapkan dan dilakukan hamba-hambaNya. Karena itulah, kita harus berhati-hati terhadap ucapan kita, karena kita tidak pernah tau kapan ucapan itu akan dikabulkan Tuhan untuk menjadi kenyataan.

Saya dan mungkin Anda juga pernah mendengar, bahwa setiap ucapan yang keluar dari bibir kita adalah doa, dan setiap doa selalu didengar oleh Tuhan, yang kita tidak tahu adalah kapan Tuhan akan mengabulkan doa-doa kita tersebut. 

Jadi, jika setiap ucapan adalah doa, maka ucapkanlah hanya yang baik-baik saja untuk kita, anak kita, keluarga kita dan orang lain. Dengan begitu, berarti kita juga telah berdoa untuk segala hal yang baik bagi kita, anak kita, keluarga kita dan orang lain. 

Selain itu, sumpah serapah juga berpengaruh terhadap mental sang anak. Sebagai contoh, ada orangtua yang mengatakan kepada anak perempuannya "nanti kamu jadi perawan tua!", hanya karena sang anak tak bersedia dijodohkan dengan pilihan orangtuanya, sangat mungkin kata-kata ini akan diingat sang anak seumur hidupnya sekaligus dibayangi ketakutan apakah ia benar akan menjadi perawan tua.

Sungguh tragis dan kejam jika masih ada orangtua yang tega menyumpahi anak-anak nya sendiri. Semoga dengan tulisan ini, kita bisa mengambil hikmah bersama tentang bahaya sumpah serapah orangtua kepada anaknya, dan berkomitmen menghindarinya.