Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasihat Tulus untuk Pasangan Muda

Nasihat Tulus untuk Pasangan Muda_Menjalani hidup bersama dalam sebuah pernikahan adalah sebuah nikmat yang tak terkatakan, namun di dalamnya, juga ada ujian kesabaran. Banyak pasangan muda yang kurang siap menghadapi ujian pernikahan hingga akhirnya harus kandas di tengah jalan. Sungguh hal yang sangat disayangkan. Kita berlindung kepada Tuhan dari hal yang demikian.

Adapun ujian kesabaran yang banyak dihadapi pasangan muda, bisa berupa kesulitan keuangan, ditemukannya ke-tidak-cocok-an hingga timbul pertengkaran, dan hadirnya pihak ketiga.

1. Kesulitan keuangan
Ada masanya dimana kita dan pasangan akan berada pada titik nol, titik nadir, titik terlemah dalam finansial. Sebabnya, bisa karena tak memiliki pekerjaan, bisnis tidak jalan, habisnya sisa tabungan dan timbulnya hutang.

Satu hal yang harus kita ingat adalah, jangan sampai kita berpikir bahwa dengan penghasilan yang lebih besar maka kebutuhan kita akan tercukupi. Bukan, bukan begitu.

Melainkan, sesuaikanlah gaya hidup dan kebutuhan hidup kita dengan kondisi keuangan yang ada. Ini kuncinya. Jangan besar pasak dari pada tiang.

Jika suatu saat kita harus berhutang kepada saudara atau teman, maka ketika ada rezeki, segeralah membayarnya, jangan menundanya.

Saat kita dalam kondisi sulit, emosi kita akan sangat mudah terpancing. Hindari pertengkaran. Bersabar dan berikan perhatian kepada pasangan. Jika kita belum bisa membahagiakannya dengan kecukupan, maka kita bisa membahagiakannya dengan perhatian dan kelembutan.
Nasihat Tulus untuk Pasangan Muda

2. Tidak cocok
Pasangan kita adalah orang yang paling mengetahui kelebihan dan kekurangan kita. Pasangan kita adalah orang yang paling kita cintai dan sekaligus kadang menjadi sosok yang paling kita benci. Kadang cinta kadang benci jadinya antara benci dan cinta ini menumbuhkan kasih sayang abadi, asalkan saling mengerti. Saat masih dalam masa pacaran, kita mungkin melihat pasangan kita seperti tanpa celah, tanpa kekurangan. Kita mengaguminya bagaikan manusia sempurna.

Namun saat kita telah hidup bersama dengannya selama beberapa minggu, bulan, hingga tahun, maka kita mulai bisa melihat betapa banyak perbedaan antara kita dan pasangan kita. Banyak hal yang tidak cocok!.

Kita harus ingat bahwa pasangan kita adalah manusia seperti kita dan orang-orang di luar sana; punya begitu banyak kekurangan. Sebab itu berikanlah toleransi, berusahalah untuk menyesuaikan diri dengan pasangan kita. Jangan memaksanya untuk berubah sementara kita juga tak mau berubah.

Bicarakan segala sesuatunya dengan baik, jangan diam. Diam memang bisa meredam kemarahan, tapi juga tidak menyelesaikan masalah. Tenangkan pikiran dan ajaklah pasangan kita untuk bicara dari hati ke hati.

Jika pasangan kita mengakui kesalahannya, segeralah memaafkan, peluk ia erat karena ia adalah salah satu yang paling berharga dalam hidup kita setelah agama dan orang tua kita. 

Jika kita yang bersalah, segeralah meminta maaf dan bersungguh-sungguhlah merubah diri menjadi lebih baik. Biarkan perbedaan antara kita dan pasangan menjadi warna hidup tersendiri.

3. Hadirnya orang ketiga
Tiada hal yang paling menyakitkan daripada diselingkuhi. Tak ada yang paling membuat luka dari pada dikhianati. Jika kita tahu demikian, maka jangan pernah kita melakukannya kepada pasangan kita. 

Jika kita menjaga hati kita dengan baik untuk pasangan kita, maka percayalah bahwa Tuhan juga akan menjaga hati pasangan kita untuk kita.

Tak perlu terlalu mengekang pasangan kita, sebaliknya, selalu berikan kehangatan kasih dan ingatkan akan cita-cita untuk hidup bersama di dunia dan akhirat kelak. Buatlah ia selalu mengingat Tuhan, maka ia akan selalu mengingat kita.

Jangan pernah bermain api. Hindari "jalan" yang kita tahu banyak lubang dan bisa membuat kita jatuh terjerembab. Berdoalah bersama pasangan kita dan teruslah dekat dengan Tuhan yang maha menjaga ikatan kasih.

Semoga bermanfaat.