3 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Mendalam
Peran Baru untuk Keluarga dalam Pembelajaran Mendalam_Keluarga sejak dulu memiliki peran vital dalam keberhasilan peserta didik. Semua
keluarga pasti mencintai anak-anak mereka dan ingin yang terbaik untuk mereka.
Keluarga adalah ahli mengenai anak-anak mereka sendiri dan merupakan pengaruh
pertama dan paling kuat dalam pembelajaran, perkembangan, kesehatan, dan
kesejahteraan anak. Keluarga juga membawa perspektif sosial, budaya, dan berbahasa
yang beragam. Keluarga harus merasa bahwa mereka memiliki tempat, merupakan
kontributor yang berharga bagi pembelajaran anak-anak mereka, dan berhak untuk
terlibat dengan cara yang bermakna.
Tiga (3) Peran Keluarga dalam Pembelajaran Mendalam
1. Komunikasi dan Kolaborasi Dua Arah
Bagaimana sekolah dan guru dapat melibatkan keluarga lebih bermakna? Kuncinya
adalah membangun kemitraan yang solid.
Kemampuan guru dan sekolah untuk bekerja
sama dengan keluarga dilakukan dengan komunikasi dua arah, konferensi orang
tua-guru, dan acara sekolah, serta mengundang partisipasi keluarga dalam berbagai
peran (Epstein, 2010).
Ini sangat penting untuk semua peserta didik, tetapi terutama bagi
anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.
2. Dampak Lingkungan dan Interaksi
Penelitian terbaru oleh Paul Tough (2016) mengungkapkan betapa pentingnya
lingkungan bagi keberhasilan anak di sekolah, terutama ketika mereka menghadapi stres
atau trauma di masa kanak-kanak.
Stres yang ekstrim dapat menghambat proses belajar,
dan salah satu cara terbaik untuk membantu anak-anak adalah dengan menciptakan
lingkungan yang mendukung.
Faktor kunci dalam lingkungan ini adalah hubungan yang
mereka miliki dengan orang dewasa di sekitar mereka.
Cara orang dewasa berinteraksi
dengan anak-anak, terutama saat situasi sulit, sangat mempengaruhi perkembangan
mereka. Interaksi yang positif di tahun-tahun awal kehidupan memberikan dasar bagi
anak untuk memahami dunia dan memperkuat koneksi saraf di otak yang berhubungan
dengan kognisi, emosi, bahasa, dan memori.
Ketika orang dewasa dapat mendampingi
dan membantu anak-anak melewati momen-momen stres, mereka tidak hanya
membantu anak-anak merasa lebih baik saat itu, tetapi juga membekali mereka dengan
keterampilan yang diperlukan untuk mengelola emosi mereka di masa depan. Ini
menunjukkan betapa besar pengaruh dukungan emosional dari orang dewasa dalam
membentuk masa depan anak-anak.
3. Kemitraan Berbasis Kepercayaan dan Transparansi
Mengatasi isu yang kompleks ini memerlukan kemitraan yang nyata antara sekolah dan
keluarga, yang harus dibangun atas dasar kepercayaan dan komunikasi yang terbuka.
Ini
berarti kita perlu beralih ke pendekatan yang lebih kolaboratif, di mana kekuatan dan
keputusan dibagi bersama, serta memanfaatkan alat digital untuk berkomunikasi dengan
lebih efisien.
Ketika kita mulai menjalin kemitraan dengan orang tua dalam proses
pembelajaran yang lebih mendalam, dua hal positif akan terjadi.
Pertama, orang tua akan
merasa lebih terlibat dan senang melihat perkembangan serta kedalaman pembelajaran
anak-anak mereka.
Kedua, mereka akan termotivasi untuk berkontribusi dalam
pengalaman belajar anak-anak mereka. Salah satu strategi awal yang menunjukkan hasil
menjanjikan adalah mengadakan konferensi yang dipimpin oleh peserta didik dan
pameran belajar, di mana peserta didik dapat menjelaskan apa yang mereka pelajari,
bagaimana prosesnya, dan seberapa baik mereka melakukannya.
Selain itu,
penggunaan platform seperti blog, Twitter, Instagram, dan alat digital lainnya
memungkinkan peserta didik untuk berbagi penemuan dan penyelidikan mereka dengan
orang tua dan komunitas.
Dengan cara ini, kita tidak hanya membangun jembatan antara
sekolah dan rumah, tetapi juga menciptakan ruang di mana semua orang merasa terlibat
dalam perjalanan belajar anak-anak.
Demikian tentang Peran Baru untuk Keluarga dalam Pembelajaran Mendalam. Semoga bermanfaat