Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Baru untuk Masyarakat dalam Pembelajaran Mendalam

 Peran Baru untuk Masyarakat dalam Pembelajaran Mendalam_Dunia pendidikan saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat luar biasa. Cara kita melihat ruang kelas telah berubah drastis. Dulu, ruang kelas terasa terpisah dari dunia luar, tetapi sekarang batasan tersebut semakin kabur. Berkat teknologi, guru dan peserta didik kini dapat terhubung dengan para ahli, berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai tempat, dan mengakses berbagai sumber daya yang tidak terbatas hanya pada lingkungan sekolah mereka.  

Peran Baru untuk Masyarakat dalam Pembelajaran Mendalam

Dalam menghadapi perubahan ini, kepala sekolah dihadapkan pada tantangan baru: membangun jaringan yang lebih luas. Ini bukan hanya tentang mengenal orang-orang di sekitar mereka, tetapi juga melibatkan keterhubungan dengan komunitas global. 

Kepala sekolah kini harus memiliki keterampilan untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang mungkin belum mereka kenal sebelumnya, seperti para ahli di berbagai bidang, pemimpin komunitas, atau bahkan pendidik dari belahan dunia lain. 

Tentu saja, ini memerlukan ketajaman untuk mengenali peluang yang berharga dan keberanian untuk mencoba cara-cara baru dalam mengajar. 

Mitra Profesi seperti asosiasi guru dan kepala sekolah (MGMP, KKG, MKKS, dan asosiasi guru mata pelajaran), akademisi, perguruan tinggi, dan organisasi komunitas lainnya serta DUDIKA ( Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja) berperan sebagai mitra yang mendukung PM. 

Peran mitra profesi dan DUDIKA dalam ekosistem pendidikan sangat penting untuk mewujudkan pendidikan yang holistik, relevan, dan berdaya saing. 

DUDIKA berperan memberikan dukungan melalui pengalaman nyata, umpan balik praktis, serta menyediakan peluang belajar berbasis praktik, seperti magang, studi kasus industri, atau program pengembangan keterampilan langsung yang relevan dengan kebutuhan di DUDIKA. 

Kolaborasi antara sekolah dan sektor industri berpeluang untuk menciptakan kurikulum yang lebih relevan dengan perkembangan terbaru dalam DUDIKA. Seorang guru di Hamilton, Kanada, menemukan betapa pentingnya pendekatan ini saat membimbing peserta didik berusia 14 tahun melalui proyek yang melibatkan komunikasi dengan para ahli. 

Dengan mengajarkan peserta didik cara berkomunikasi dengan baik, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan membangun jaringan, guru membantu mereka merasa lebih percaya diri dan terlibat dalam proses belajar. 

Perubahan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar di dalam kelas, tetapi juga mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia yang saling terhubung. 

Ketika batasan antara ruang kelas dan dunia luar semakin tidak jelas, pembelajaran menjadi lebih hidup dan relevan. peserta didik tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga melalui pengalaman nyata dan interaksi dengan orang-orang di sekitar mereka (Quinn, J., McEachen, J., Fullan, M., Gardner, M., & Drummy, M., 2020). 

Dengan cara ini, kita menciptakan lingkungan di mana rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemikiran kritis dapat berkembang. peserta didik tidak hanya dilengkapi dengan pengetahuan, tetapi juga dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses di dunia yang terus berubah. Ini adalah perjalanan yang menarik, di mana setiap langkah memberikan kesempatan baru untuk belajar dan tumbuh, baik bagi peserta didik maupun bagi guru.