Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Pemanfaatan Alam Takambang sebagai Media Pembelajaran dan Sumber Ilmu yang Akurat

Websitependidikan.com- Cara Pemanfaatan Alam Takambang sebagai Media Pembelajaran dan Sumber Ilmu yang Akurat- Apa itu Alam Takambang?_Alam Takambang adalah alam yang membentang luas di sekitar kita, termasuk di dalamnya tentang semua peristiwa dan fenomena alam. Sedangkan pengertian alam takambang jadi guru sesuai kutipan dari https://id.wikiquote.org/wiki/Alam_takambang_jadi_guru adalah  Bahasa Indonesia: Alam yang terhampar menjadi guru. Arti: Orang Minang atau umat manusia pada umumnya harus bisa belajar dari segala kejadian dan fenomena yang ada di alam. Umat manusia haruslah dinamis dan bisa menyesuaikan serta mengembangkan dirinya di mana pun ia berada, baik di tanah asal atau pun di tanah rantau. Umat manusia dituntut untuk bisa selaras dengan alam dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. (Peribahasa ini merupakan induk dari ribuan peribahasa Minang lainnya).

Cara Pemanfaatan Alam Takambang sebagai Media Pembelajaran dan Sumber Ilmu yang Akurat
 Cara Pemanfaatan Alam Takambang sebagai Media Pembelajaran dan Sumber Ilmu yang Akurat

Sahabat Pembaca, tidak ada satu pun dari para Ilmuwan yang tidak memanfaatkan alam sebagai sumber belajarnya karena alam memiliki atau merupakan sumber ilmu yang tak terbatas jumlahnya. Sebagai contoh tentang sejarah penciptaan korek api yang tak lain dan tak bukan adalah mencontoh dari peristiwa alam yang salah satu contohnya percikan api hasil gesekkan dua batu yang digesekkan. Contoh lain : penciptaan pesawat terbang yang modelnya mirip hewan capung, pemanfaatan lebah sebagai pembantu pada alat pendeteksi bom, dan lain sebagainya yang tentunya apa pun jenis hasil ciptaannya atau pemanfaatan, semuanya berawal dari guru yang disebut alam takambang.

Tuhan Yang Maha Esa menciptakan alam semesta memang untuk makhluk ciptaan-Nya. Dalam alam ini terkandung ilmu yang tak pernah habis, namun memang perlu kerja pikir keras untuk menemukan atau mendapatkan ilmu yang ada. Contoh kecil saja : siapa sih yang memulai mangga itu bisa dikonsumsi oleh manusia?, siapa juga yang memulai/menemukan bahwa padi/beras/nasi mengandung karbohidrat?, tentu semuanya ada yang memulai/menemukannya. Hal ini juga terlihat pada penemuan atau hasil penelitian para Ilmuwan/Ahli tentang kandungan/manfaat sesuatu misalkan  seorang Ilmuwan menemukan khasiat dari tumbuhan yang sebelumnya dianggap tanaman yang tak berguna, dan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sering ada penemuan-penemuan baru tentang manfaat dari ciptaan Tuhan. Namun demikian, sampai sekarang pun masih banyak, misalnya tumbuhan yang belum diketahui oleh manusia tentang manfaatnya.

Cara Pemanfaatan Alam Takambang sebagai Media Pembelajaran dan Sumber Ilmu yang Akurat

Alam Takambang

Sahabat, sepertinya saya agak nglantur tuh di atas, oleh karena itu langsung saja deh masuk ke pembahasan tentang alam takambang sebagai media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sekolah maupun bagi para orang yang masih mau terus belajar memperdalam dan memerluas ilmunya. Sangat lah wajar jika orang Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru karena memang alam takambang merupakan sumber belajar/sumber ilmu yang sangat baik.

Di bawah ini adalah salah contoh pemanfaatan alam takambang sebagai media pembelajaran dan sumber ilmu yang akurat :

Misalkan di suatu kelas baik di jenjang SD/SLTP/SLTA  maupun Perguruan Tinggi sedang mempelajari tentang tumbuhan dan hewan. Alangkah baiknya guru memilih metode pembelajran yang variatif yakni dengan memadukkan antara metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, dan metode lainnya yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran :
  • bentuk lah kelompok diskusi
  • jelaskan sekilas saja tentang materi pembelajaran
  • jelaskan tentang tugas yang harus mereka kerjakan/lakukan di area persawahan ( misalnya suruh mereka mencari berbagai jenis rumput yang ada di sawah, menangkap belalang, menangkap kupu-kupu, menulis berbagai jenis nama tanaman palawija, dan sebagainya )
  • ajak lah peserta didik ke luar kelas, misalnya menuju area persawahan ( sesuaikan dengan lingkungan )
  • suruh mereka berpencar sesuai kelompoknya masing-masing
  • dekatilah atau bimbinglah masing-masing kelompok secara bergantian ( pada kegiatan bimbingan ini, bisa dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi )
  • setelah tugas mereka selesai, kembali lah ke kelas ( misalkan mereka sudah mendapatkan berbagai jenis rumput dan berhasil menangkap belalang dan lain-lain ) kemudian suruh lah mereka melakukan presentasi
  •  buat lah kesimpulan bersama
 Di atas merupakan langkah-langkah singkatnya saja, Anda bisa mengembangkan sendiri. Pada contoh di atas seakan-akan metode tersebut hanya cocok denga materi IPA, namun sebenarnya hampir semua pelajaran bisa masuk asalkan kita mau menggali lebih dalam tentang pengalaman belajar yang telah dilakukan oleh mereka. Jadi misalkan dalam 1 bulan mereka diajak untuk melakukan pembelajaran di luar sebanyak 1 kali saja, rasanya bisa cukup sebagai tambahan materi pada beberapa mata pelajaran selama bulan satu bulan tersebut, misalkan :
  • IPA- pengalaman belajar peserta didik yang terwujud dalam melihat/memegang, ataupun dari pertanyaan siswa ke guru tentang nama tumbuhan/hewan yang dilihatnya tetapi mereka belum tahu namanya
  • Bahasa Indonesia- terlihat pada keaktifan mereka dalam mengajukan pertanyaan ( keterampilan berbicara ), bisa juga denagn cara menyuruh mereka menuangkan hasil pengalaman di luar kelas ke dalam sebuah tulisan berbentuk karangan deskripsi, bentuk puisi, dan sebagainya
  • Matematika- suruh lah mereka menghitung luas dan keliling sawah
  • Penjasorkes- cukup jelas
  • IPS- letak geografi sawah, kegiatan para petani, dan sebagainya
  • SBK- manfaatkan tumbuhan sebagai alat/bahan pembelajaran, misalkan pada materi anyaman, suruh lah mereka menganyam dengan bahan daun pisang
  • dan lain sebagainya
Sahabat, kegiatan pembelajaran di luar kelas sangat lah menyenangkan bagi siswa dan juga guru. Di mana kegiatan semacam ini juga bisa menumbuhkan kreatifitas siswa, atau lebih lengkapnya merupakan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan ( PAIKEM ).

Demikian tentang Cara Pemanfaatan Ala Takambang sebagai Media Pembelajaran dan Sumber Ilmu yang Akurat. Semoga bermanfaat