Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Tokoh Pendidikan "John Dewey"

Mengenal Tokoh Pendidikan "John Dewey"- Sahabat Pembaca, Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan tokoh pendidikan yang satu ini, karena Anda juga sudah menggunakan teori-teori pendidikan/pembelajaran hasil pemikiran dan pengalamannya. John Dewey dipuji atau dijuluki sebagai "Bapak Modern Experiential Pendidikan Kelas Dunia"  adalah seorang filsuf pendidikan  yang ide-idenya sangat mempengaruhi dunia  pendidikan sejak dulu sampai saat ini. Pendekatan pembelajaran hasil ciptaannya yakni pendekatan pembelajaran dengan cara dipraktekkan langsung di kelas. Teorinya tersebut telah mengubah cara pendidik para pendidik  dan cara belajar siswa sekolah.

John Dewey
John Dewey dilahirkan  di Burlington, Vermont, Amerika Serikat pada tangal 20 Oktober 1859, meninggal pada tanggal 1 Juni 1952 (umur 92 tahun) di  New York, New York, Amerika Serikat. Dia adalah seorang filsuf Amerika, psikolog dan pendidikan pembaharu yang telah lama dianggap sebagai salah satu pendiri pragmatisme, meskipun ia lebih suka menyebut teorinya sebagai instrumentalisme.

Pada dasarnya, teori ini mengikuti keyakinan bahwa untuk dipertimbangkan dengan benar antara teori dan praktik, jadi teori harus berhasil diterapkan dengan cara melakukan praktik.

Pikiran John Dewey tentang pendidikan, awalnya diterbitkan pada tahun 1938.  Pengalaman dan Pendidikan dianalisis baik pendidikan tradisional dan progresif. Fokus pendidikan tradisional adalah lebih pada kurikulum dan warisan; pendidikan progresif difokuskan pada minat siswa daripada yang dari instruktur atau subjek. Dewey percaya bahwa pendidikan tradisional terlalu ketat dan pendidikan progresif terlalu spontan. Dia percaya bahwa pendidikan tradisional  kurang memperhatikan kepentingan peserta didik dan pendidikan progresif terlalu individual.

Dewey mengusulkan teori pendidikan baru, yang secara khusus menyoroti pengalaman memainkan peran dalam pendidikan. Menurut Dewey, pengalaman pendidikan yang kuat adalah hasil dari dua pelaku mendasar: kontinuitas dan interaksi.

Kontinuitas mengacu pada cara pengalaman, baik dulu dan sekarang, mempengaruhi masa depan. Interaksi mengacu pada bagaimana situasi saat seseorang mempengaruhi pengalaman mereka. Ini berarti bahwa pengalaman seseorang saat ini adalah akibat langsung dari bagaimana pengalaman mereka sebelumnya berinteraksi dengan dan mempengaruhi situasi mereka saat ini.

Dewey percaya bahwa pendidikan tradisional, dalam persyaratan kaku dari standar dan perilaku, mendorong peserta didik untuk menjadi jinak dan patuh, memproduksi sebuah lingkungan di mana peserta didik didorong untuk mendengarkan dan belajar tetapi tidak harus berpikir untuk diri mereka sendiri. Dia juga percaya bahwa pendidikan progresif menyediakan pelajar dengan kesempatan untuk berpikir dan tumbuh tapi percaya bahwa itu adalah sistem yang memaksa generasi muda untuk memberlakukan standar dewasa, menghasilkan sebuah lingkungan di mana peserta didik didorong untuk berpikir sendiri tanpa memahami mengapa mereka berpikir.

Dewey menolak kedua teori dan mengusulkan bahwa pendidik mengenali hubungan antara pengalaman dan pendidikan. Dia menulis, "Ada hubungan erat dan diperlukan antara proses pengalaman aktual dan pendidikan."

Sumber :