Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Positif dan Negatif PR bagi Siswa

Dampak Positif dan Negatif PR bagi Siswa/Peserta didik_Pemberian tugas di rumah bagi siswa atau dikenal dengan PR (Pekerjaan Rumah) memiliki dua sisi bagi siswa yaitu sisi positif dan sisi negatif. Seorang Psikolog pendidikan dari LPT Universitas Indonesia menyebutkan bahwa jika siswa diberikan PR dengan durasi belajar yang tepat, maka PR tersebut akan memiliki banyak sisi positif. Meskipun demikian, nyatanya praktik di lapangan menunjukkan bahwa saat ini pemberian PR sudah tidak tepat sesuai porsinya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Sekolah Dasar.net menyebutkan bahwasanya anak-anak yang berada pada tingkatan Sekolah Dasar saat ini memiliki terlalu banyak PR yang harus mereka kerjakan. Nah melalui kondisi tersebut, sekarang marilah kita telusuri lebih lanjut dampak pemberian PR bagi siswa dari dua segi, yaitu segi positif dan negatif.
Dampak Positif dan Negatif PR bagi Siswa

A. Dampak Positif PR bagi Siswa

1. Siswa mampu membagi waktu secara efektif antara waktu belajar dan bermain
Adanya PR dapat menjadi pemicu bagi siswa untuk bertanggung jawab dalam mengatur waktunya. Ia akan belajar membagi waktu antara waktu bermain dan waktu belajar. Dengan demikian siswa akan menyadari betapa berharganya waktu dan tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk hal yang sia-sia.

2. Siswa dapat mereview pelajaran di sekolah
PR juga bisa menjadi bahan review pelajaran di sekolah. Siswa belajar mengingat apa yang sebelumnya ia pelajari di sekolah melalui PR yang diberikan guru, sehingga daya memori siswa akan materi tersebut menjadi kuat.

3. Mengecek pemahaman siswa terhadap apa yang dipelajari di sekolah
PR bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi siswa untuk mengetahui kemampuannya dalam memahami apa yang sebelumnya ia pelajari di sekolah.

4. PR sebagai wadah untuk mengeksplore pengetahuan siswa
Mengerjakan PR dapat memperluas pengetahuan siswa untuk menggali lebih dalam apa yang ia pelajari sebelumnya. Terkadang apa yang ada dalam tugas PR mereka adalah materi pengayaan yang pencariannya membutuhkan jawaban di luar apa yang ada dalam buku yang mereka miliki namun masih memiliki keterkaitan dengan materi.

5. Pematangan konsep untuk berpindah ke materi berikutnya.
Pematangan konsep yang diperoleh melalui pengajaran PR dapat memudahkan siswa untuk memahami materi lanjutan yang tentunya masih ada hubungannya dengan materi sebelumnya.

B. Dampak Negatif PR bagi Siswa

1. Stress
PR yang terlalu banyak bisa membuat siswa tertekan sehingga menyebabkan mereka tidak penyukai pelajaran tersebut. Hal itu terjadi karena mereka terlalu bosan dengan banyaknya PR yang mereka kerjakan. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Education  dengan mengambil sampel 4.317 siswa pada 10 sekolah menengah favorit di California menyebutkan bahwa 56% siswa menganggap PR sebagai sumber utama stress.

2. Penurunan Kesehatan
Pedoman National Education Asociation dan National Parent-Teacher Assosiation menetapkan sebuah aturan untuk pengerjaan PR yang dinamakan dengan aturan 10 menit. Maksud dari aturan tersebut adalah waktu pengerjaan PR untuk tiap kelas adalah kelipatan10 menit. Artinya kelas 1 mempunyai waktu 10 menit untuk mengerjaan PR setiap malam, kelas dua 20 menit, sampai kelas 12 120 menit.

Jika pengerjaan PR melebihi jam tersebut dapat memberatkan siswa dan berakibat buruk bagi kesehatan siswa. Mereka menjadi kurang tidur sehingga daya tahan tubuh melemah dan mudah terserang penyakit.

3. Waktu untuk keluarga dan teman-teman lebih sedikit
Ketika mereka mempunyai banyak PR, maka semakin berkurang pula interaksi social mereka, terlebih kepada keluarga dan teman-teman mereka. Mereka menjadi terlalu fokus pada mengerjakan PR dan tidak menekuni hobi yang mereka senangi.

Nah itu tadi beberapa dampak pemberian PR bagi siswa dari dua segi, yaitu segi positif dan negatif. Setelah melihat lebih lanjut maka di sini kita dapat menilai bahwa PR yang tepat sesuai dengan porsinya dapat memberikan dampak yang positif dan jika ia melebihi porsi justru menjadi boomerang bagi siswa.

Oleh karena itu hendaknya para praktisi di dunia pendidikan perlu mempertimbangkan porsi yang tepat ketika memberikan PR  bagi siswa mereka. Spesifikasikan tujuan dan manfaat yang nantinya dapat diperoleh oleh siswa dan rancanglah PR yang bisa mengembangkan skill mereka terhadap materi yang di ajarkan bukan yang sekedar untuk memenuhi kewajiban saja. Selamat berusaha dan semoga bermanfaat.