Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Belajar Humanistik

Dewasa ini metode atau teori belajar semakin banyak macamnya, salah satunya yang saat ini kerap di terapkan ialah teori belajar humanistik. Teori belajar humanistik lebih mengedepankan pemahaman terhadap pelakunya, bukan obyek pengamatannya. Teori belajar humanistik memiliki tujuan agar peserta didik anda bisa mengembangkan diri melalui pengenalan diri sendiri untuk mengungkapkan potensi yang ada. Menurut teori belajar ini, dalam proses belajar manusia harus mengembalikannya ke manusia itu sendiri. Teori ini lebih mementingkan isi dari proses belajar yang sedang berjalan, dan bisa berhasil bila peserta didik sudah memahami dirinya sendiri dan lingkungannya. Teori belajar humanistik dapat anda manfaatkan selama tujuannya itu untuk memanusiakan manusia.

Prinsip-Prinsip Teori Belajar Humanistik
Teori belajar humanistik memiliki anggapan bahwa peserta didik adalah orang dalam satu kesatuan. Peserta didik tidak hanya melulu dituntut untuk memahami materi yang diajarkan, tapi juga bisa untuk mengembangkan diri lebih lanjut.

Pengalaman yang diterima peserta didik mempunyai posisi yang lebih penting, terutama untuk mengembangkan kepribadian ke arah yang lebih positif. Seperti manusia pada umumnya, peserta didik juga mempunyai kebutuhan intelektual, emosional, dan spiritual.

Nah, untuk bisa menerapkan teori belajar humanistik perlu mengetahui beberapa prinsipnya, Adapun prinsip-prinsip yang dimaksud sebagai berikut:
1. Pembelajaran menyangkut adanya perubahan mengenai dirinya sendiri.
2. Pada dasarnya manusia itu punya proses belajar yang alami
3. Mata pelajaran dirasakan punya hubungan dengan suatu maksud tertentu sehingga pembelajaran lebih signifikan.
4. Pembelajaran akan lebih bermakna bila peserta didik mempraktikkannya atau melakukannya.
5. Adanya keterlibatan peserta didik dalam proses belajar yang efektif akan memberikan hasil yang lebih mendalam.
6. Belajar sosial termasuk pembelajaran mengenai suatu proses belajar
7. Kepercayaan diri peserta didik tumbuh dengan cara membiasakannya untuk mawas diri.

Setelah mengetahui beberapa prinsipnya, lalu bagaimana dengan aplikasinya? Tentu suatu teori belajar dimunculkan akan lebih bermanfaat jika bisa langsung diaplikasikan.

Aplikasi dari Teori Belajar Humanistik
Penerapan dari teori belajar humanistik titik tekannya lebih kepada semangat pada proses pembelajaran yang akan lebih memberikan warna terhadap metode yang dipakai. Sebagai guru anda punya posisi menjadi fasilitator bagi peserta didik dengan memberikan motivasi dan makna suatu pembelajaran dalam kehidupan nyata. Di sini peserta didik ditempatkan sebagai pelaku utama untuk memaknai pada pengalaman proses belajarnya. Dengan begitu, peserta didik diharapkan bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sendiri secara positif dan mengurungkan potensi negative yang bisa merugikan dirinya.

Apabila teori belajar humanistik bisa tepat diterapkan, maka menambah gairah peserta didik dalam belajar. Keberhasilan dari aplikasi teori belajar humanistik terlihat jika peserta didik punya inisiatif sendiri dalam belajar, muncul perubahan pola pikir dan sikap dari diri sendiri. Peserta didik akan tumbuh menjadi manusia yang lebih bebas, tidak terikat pendapat orang lain, berani, dan mampu mengatur dirinya sendiri, dengan tetap sesuai tata norma dan etika yang berlaku.

Teori belajar humanistik bisa anda lakukan sesuai dengan penjabaran di atas. Seorang guru memang harus menjadi fasilitator yang baik bagi peserta didik, untuk itu perlu mengusahakan suatu teori belajar yang sesuai dengan kondisi yang ada. Semoga sedikit ulasan dalam artikel kali ini bisa menambah pemahaman anda tentang teori belajar humanistik. Tentunya masih banyak yang bisa anda gali dari teori belajar humanistik ini. Sebagai guru jangan bosa untuk belajar demi kualitas peserta didik yang lebih baik.