Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mendidik Anak Zaman Sekarang/Now di Era Digital

Tips/Cara Mendidik Anak Zaman Now di Era Digital_Perlu diketahui, istilah anak zaman now atau yang populer dengan sebutan generasi milenial adalah kelompok manusia yang lahir antara tahun 1977- 1995 (Generasi milenial) dan 1996-2010 (Generasi Z). Mereka disebut generasi milenial karena telah melewati generasi milenium kedua sejak pertama kali teori ini dikemukakan oleh Karl Mannheim pada 1923. Singkatnya generasi milenial atau yang akrab disebut anak zaman now adalah mereka yang lahir saat munculnya internet dan teknologi sudah mulai berkembang.

Hal tersebut tentu mempengaruhi pola dan pemikiran mereka, untuk itu para orang tua harus siap dengan kondisi ini, perubahan dan cara mendidik pun juga harus berkembang dan menyesuaikan kondisi zaman. Namun tentunya tanpa mengabaikan pendidikan moral dan etika.

Tips  Mendidik Anak Zaman Sekarang/Now di Era Digital
Cara Mendidik Anak Zaman Sekarang-Now di Era Digital
Dalam hal ini ada 2 sikap yang harus diperhatikan oleh orangtua dalam mendidik anak zaman now yang ideal. Nah, selengkapnya silahkan dibaca ulasan berikut ini:

A. Sikap yang Seharusnya Dimiliki Orang Tua 
  1. Hiduplah seimbang artinya ada sinergi yang seimbang antara peran pengasuhan dari ibu dan ayah 
  2. Jadilah contoh atau role model yang baik dan seimbang untuk anak, baik dalam hal pekerjaan, keluarga, penggunaan teknologi dan non teknologi
  3. Selalu berusaha untuk menyeimbangkan jenis aktivitas bersama dengan keluarga 
  4. Jadilah orang tua yang hangat artinya jauhi pola didik yang berunsur kekerasan baik fisik, emosional, verbal, seksual, dan pengabaian. 
  5. Berikan kasih sayang dalam bentuk fisik seperti belaian, peluk, cium, tepukan ringan pada punggung dan sentuhan lembut di kepala, dan lain-lain. 
  6. Menjalin komunikasi yang positif agar anak merasa dihargai, dipahami dan diperlakukan adil seperti berkata jujur namun tetap asertif, perhatikan volume, intonasi, dan ekspresi wajah. 
  7. Hindari memberi penilaian namun gantilah dengan observasi perilaku, tidak membandingkan, tidak memerintah tanpa alasan, tidak memberi nasihat yang sifatnya menggurui, dan memberikan teguran atas kesalahan namun tetap menekankan proses belajar dan solusi 
  8. Jadilah orang tua yang ahli terhadap sikap anak Anda, paham kebiasaan, sifat, dan kemampuannya 
  9. Memahami ajaran agama, kemudian mengajarkan dan menerapkannya dalam keseharian
  10. Ahli mengasuh anak, artinya anda terus berusaha untuk belajar mengasuh anak dengan pola dan cara yang tepat sesuai jamannya 
  11. Anda juga harus ahli dalam hal teknologi terutama teknologi yang biasa digunakan oleh kebanyakan anak diusianya 
  12. Jadilah orang tuayang playful atau ceria dengan cara mencari tahu hobi, minat, topik, dan aktivitas kesukaannya, kemudian aktiflah untuk mencari tahu/browsing menyangkut hal tersebut, dan bersama-sama melakukannya bersama anak anda, jadilah teman yang asik dan saling menghargai. 
B. Sikap yang Seharusnya Diajarkan pada sang Anak  
  1. Mengajarkan dan menanamkan nilai positif dengan berusaha mengembangkan cara berpikir kritis dan penanaman prinsip agar anak tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif. Hal tersebut bisa dilakukan dengan sering mengajak anak untuk diskusi baik hal positif atau negatif beserta alasan dan bukti dari kasus nyata yang terjadi sehari-hari. 
  2. Berilah kesempatan kepada pada anak untuk beropini dan hargailah setiap pendapatnya, lalu latihlah anak dalam mengambil keputusan sesuai usianya serta ajarkan untuk terbuka terhadap kritik
  3. Mengembangakan rasa tanggung jawab kepada anak dengan memberikan pengertian untuk selalu memikirkan suatu tindakan sebelum mengambil keputusan dan menjelaskan konsekuensi yang harus diterima. Misalnya, memberi tugas rumah sesuai kemampuan dan usia anak secara mandiri, tidak mengambil alih tugas yang telah diberikan dan tidak memberikan penghakiman atas kesalahan yang dibuat namun memberi pengertian bahwa kesalahan dapat dijadikan sebagai media belajar serta mau mengakui jika orang tua melakukan kesalahan 
  4. Menerapkan nilai-nilai dasar seperti moral dan etika lewat penerapan nilai-nilai agama secara rutin 
  5. Menunjang dan mendukung anak dalam mengekplorasi diri untuk mengeksplorasi minat dan bakat dalam kegiatan non gadget
  6. Membuat kesepakatan bersama dalam hal penggunaan gadget dengan cara mendiskusikan lebih dulu mengapa harus ada sebuah kesepakatan, apa harapan yang ingin didapat, buat aturan yang jelas seperti apa yang boleh dan tidak, berapa lama durasi penggunaan gadget .
  7. Buatlah dengan konkrit dan tertulis berserta konsekuensi pelanggaran. Pastikan bahwa anak paham, dan lakukan review atas aturan tersebut secara berkala dan buatlah apresiasi 
  8. Menanamkan nilai yang dapat diatur dalam kesepakatan misalnya meletakkan komputer atau penggunaan handphone orangtua oleh anak yang hanya bisa dilakukan di ruang keluarga, dan membuat aturan pada screen time yakni 2 jam termasuk menonton televisi. 
  9. Ajarkan anak untuk mampu menghargai diri sendiri, orang lain, dan menjaga area pribadi
  10. Ajari pula bagaimana membedakan orang asing (tidak dikenal), teman, dan saudara dan data pribadi apa saja yang boleh dan tidak untuk diberikan pada orang lain
  11. Jelaskan apa dampak aplikasi tertentu yang memiliki potensi negatif bagi anak dengan bahasa yang mudah dan bisa dipahami anak, dengan memberi contoh-contoh yang konkrit 
  12. Anda juga bisa membuat list website apa saja yang boleh dan tidak boleh diakses oleh anak 
  13. Jika diperlukan, anda juga bisa menggunakan aplikasi smartphone yang mampu membatasi pemakaian konten-konten negatif bagi anak seperti : Kakatu, Norton Family Parental Control dan lain-lain. 
  14. Usahakan untuk mendorong anak melakukan aktivitas motorik seperti bermain boneka, membaca, bermain bola, olah raga pagi, dan aktivitas lain yang membutuhkan gerak tubuh secara aktif. Hal tersebut baik bagi daya tahan tubuh anak serta menumbuhkan rasa peka terhadap lingkungan di sekelilingnya sejak dini . 
Dari beberapa cara di atas, hal yang tak kalah penting ialah memahami karakteristik dari generasi zaman sekarang yakni milenial dan generasi z secara umum, diantaranya adalah :

Karakteristik Generasi Milenial (1977-1995) : 

1. Memiliki sikap percaya diri
2. Memiliki orientasi pada kesuksesan
3. Lebih toleran
4. Kompetitif
5. Haus akan perhatian

Karakteristik Generasi Z (1996-2010) :

1. Menghargai keberagaman
2. Menjadi agen perubahan
3. Memiliki orientasi pada target
4. Senang berbagi

Secara garis besar perkembangan di era digital tidak perlu dikhawatirkan berlebihan, namun harus disikapi dengan cara yang positif dengan memanfaatkannya secara optimal untuk menunjang perkembangan anak. Semoga ulasan di atas bisa membantu Anda dalam mendidik anak zaman sekarang/now Di Era Digital.