Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Batu Granit

Granit merupakan jenis batu yang umum dikenal di masyarakat kita, penampakannya berbutir kasar dan keras. Campurannya terdiri atas pasir kuarsa, pasir ortoklas pasir mikroklin, juga ada yang tersusun bersama pasir mika. Batu granit ada di mana-mana, tanpa disadari siapapun pernah melihat granit, entah dalam bentuk patung, rumah, kolam ikan, serta tempat lainnya.
Mengenal Batu Granit
Gambar oleh Dietmar Silber dari Pixabay

Sejak zaman kuno, batu ini termasuk batu yang umum digunakan sebagai bahan bangunan. Sebagai salah satu produk bangunan tertua dan paling tahan lama yang tersedia, granit mengalami metamorfosis oleh tangan terampil manusia, untuk menjadikannya lebih indah, kuat, serta bisa dimanfaatkan.

Pengertian Batu Granit
Secara pengertian dalam arti penamaannya, batu granit berasal dari kata latin "granum", yang artinya biji-bijian. Hal ini karena batu yang dipecah hingga ke partikel lebih kecil akan memperlihatkan bagian-bagian pembentuknya. Artinya, alam membentuk granit dalam proses kondensasi serta kristalisasi yang berjalan ratusan hingga ribuan tahun lamanya.

Awal mula granit adalah batuan beku yang terbentuk dari lahar cair di dalam kerak bumi. Saat lahar mendingin, maka lahar tersebut mengkristal oleh tekanan gerakan mantel bumi sebagai kondensator yang menekan dengan sangat kuat. Kristalisasi inilah yang membentuk bintik-bintik dengan warna khas, semakin lama lelehan batu tersebut mendingin semakin besar  bintik-bintiknya.

Dari bintik-bintik yang terlihat pada permukaan bebatuan itulah orang kuno latin menamainya sebagai granit karena bagai grain. Bintik tersebut seolah biji-bijian gandum yang dikepal dengan bijian lain, memperlihatkan tekstur khas dengan warna yang berbeda. Semakin banyak perbedaan warna, semakin indah, sehingga akan terlihat lebih baik sebagai batu komersial.

Granit dapat di kelaskan menjadi dua didasarkan pada  tekstur utamanya, yakni :

1. Granit Faneritik
Kelompok ini disebut sebagai granit plutonik, atau granit yang terkadang disebut juga dengan granit batolit. Butiran granit ini kasar dengan kombinasi warna antara abu-abu dengan putih. Teksturnya menunjukan equigranular holokristalin dan hipidiomorpik.

Kristal matrik yang besar dari ortoklas, batuan ini juga terkadang ada yang bertekstur porpiri. Xenolit dapat ditemukan dalam jumlah lebih kecil di dalam granit.  Struktur yang biasa terdapat pada granit ini adalah struktur kekar.

2. Granit Afanitik
Kelompok ini terdiri dari granit ekstrusi yang berupa lahar dan granit intrusi yang berupa rekahan (dike). Pada penampakannya di lapangan, batuan lahar ini dapat berupa aliran. Sedangkan dike dapat berupa tekstur porfiritik atau kacaan, dikarenakan peralihan antara tipe plutonik dan volkanik.

Kelompok ini memiliki tekstur porfiritik yang merupakan percampuran antara fenokris, feldspar dan hornblend dengan massa dasar berbentuk halus. Tekstur sperulitik yang biasanya ada pada obsidian juga terlihat sebagai tekstur kelompok granit ini.

Genesa Pembentukan Granit
Dalam membahas genesa pembentuk granit  perlu dijelaskan proses garis besar kelahiran granit  yang didasarkan oleh aktivitas seismik. Aktivitas ini telah terjadi sejak bumi lahir. Selama gempa bumi, granit didorong ke permukaan bumi dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga dapat membentuk seluruh jajaran gunung yang keluar dari perut bumi.

Genesa pembentukan granit merupakan proses kondensasi dari masing-masing unsur pembentuk batu granit. Ambil contoh jenis khas batuan plutonik, terdiri dari feldspar, kuarsa, beberapa mineral berwarna gelap, pasir, dan mika. Proposisi kimia utama granit ini adalah SiO2 (65% ~ 70%), sedikit dari Al2O3, CaO, MgO dan Fe2O3, sehingga granit plutonik  ini sama saja dengan batuan asam.

Sebagian besar, granit terdiri dari kuarsa dan kalium feldspar. Walau demikian, Batu ini tidak terbatas pada contoh bahan pembentuk batu plutonik yang telah disebutkan di atas. Pada campuran lain misalnya, batu mendapatkan berbagai macam warna dari jejak mineral lain yang ada sejak dari dalam lahar perut bumi.

Feldspar  dan kalium membentuk warna merah muda dan merah. Sedangkan warna putih dan abu-abu berasal dari pasir kuarsa. Amfibol membentuk warna Hitam dan hijau. Sementara  muskovit membentuk warna kuning. Biotit membentuk warna coklat. Bahan pasir mika juga sering ditemukan di granit, dan turut membentuk warna abu-abu atau coklat tua.

Telah dijelaskan bahwa granit telah ada sejak ribuan tahun lalu, tepatnya pembentukan di era Paleozoikum. Pada era tersebut genesa pembentukan granit dapat dibagi menjadi dua kategori litologis, yang masing-masing tersingkap dalam proporsi yang kurang lebih sama. Kelompok pertama terdiri dari tonalit metaluminous, granodiorit, dan adamellite

Kelompok kedua terdiri dari granodiorit dan adamellit peraluminous yang sebagian besar mengandung kordiarit, kadang-kadang disertai oleh sillimanite, garnet atau muskovit yang juga dikenal sebagai granit cordierite. Atribut yang paling khas dari granit cordierite mengandung gumpalan yang kaya mika.

Kelebihan Batu Granit
Salah satu kelebihan yang paling terlihat dari batu granit adalah kuantitas, batuan paling mudah ditemukan di permukaan bumi. Adapun secara sifat, granit sangat keras dan tahan lama. Batu ini juga  tahan terhadap goresan dan pelapukan, dan dapat menahan banyak berat, menjadikannya bahan utama untuk membuat bangunan, dinding, kolom, batuan penahan di jalan raya, dan banyak lagi.

Batuan ini juga merupakan bahan yang bagus untuk digunakan di rumah tangga. Ubin lantai yang terbuat dari granit tidak akan luntur bahkan di bawah aktivitas yang padat. Meja granit sangat tahan terhadap goresan pisau, ketukan, serta erosi asam. Jadi batu ini bisa menahan banyak hal juga mempertahankan kualitas keindahannya hingga berabad-abad.

Kita ambil contoh granit plutonik, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 

1. Kualitas dekoratif tinggi. Warna granit terutama ditentukan oleh warna senite dan mika ditambah mineral berwarna gelap. Biasanya, granitnya berwarna merah daging, abu-abu, di bagian lain campuran abu-abu dan merah. Setelah dipoles, muncul butiran tutul yang indah dan warna yang berbeda. Butirnya halus, dan granitnya berwarna-warni, indah, dan megah yang disebabkan oleh mika ditambah pasir kuarsa berbintang.

2. Daya kerasnya yang intens ditambah ketahanan abrasi yang tinggi.

3. Memiliki daya tahan yang baik. Porositas granit penyerapan airnya kecil dan juga sangat tahan terhadap cuaca.

4. Tahan asam yang baik dan tahan erosi. Komposisi kimia utama granit adalah SiO2, karenanya tahan asam.

5. Resistensi api yang buruk. Kuarsa dalam granit akan memiliki transisi kristal pada 573 ° C dan dilatasi kubik pada 870 ° C; karenanya granit akan pecah ketika disorot oleh api sangat panas.

Granit Sebagai Batu Komersial
Granit ditambang di gunung serta perbukitan. Gunung granit adalah gunung yang batu yang kokoh yang muncul dari dalam permukan bumi. Pegunungan granit ditemukan di seluruh dunia, dan kemungkinan Anda pernah melihat beberapa di antaranya perbukitan granit di Kalianda Lampung, di Bintan Riau, di Subang, Sumedang. dan banyak lainnya.

Granit merupakan batu yang akan selalu dicari dikarenakan memiliki sifat multifungsi dalam dunia kontruksi, seni, hingga kegunaan fungsional lain. Batu ini telah lama menjadi bahan pilihan untuk menyusun rumah misalkan lapisan dinding rumah, hingga ke kantor mewah, karena keindahannya yang abadi, dan karena belum ada bahan sintetis yang dapat dibandingkan dengan batu ini.

Batu ini juga menjadi pilihan terpopuler untuk melapisi meja dapur, hiasan kolam, hingga kamar mandi. Ambil contoh, ubin granit dengan ketebalan 20 hingga 50 mm yang banyak digunakan sebagai bahan tutupan atau pondasi untuk segala jenis furniture yang ditujukan dalam menahan beban, misalkan meja kasir, rak, bangku, dan meja makan.

Bahkan granit juga dipahat di gunung Rushmore Amerika Serikat untuk membentuk wajah empat Presiden Amerika Serikat. Penggunaan lainnya adalah untuk hiasan dekoratif, batu untuk pot bunga, hiasan di kolam renang, hingga kolam ikan.