Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistematika Penulisan Proposal Skripsi Berdasarkan Urutan yang Tepat dan Benar

Sistematika Penulisan Proposal Skripsi Berdasarkan Urutan yang Tepat dan Benar_ Skripsi adalah tugas akhir yang harus diserahkan oleh setiap mahasiswa. Laporan ini sangat penting bagi mahasiswa maupun bagi orang yang lain yang menggunakannya untuk referensi. Maka dari itu, penyusunan skripsi tidak boleh sembarangan. Sistematika penulisan proposal skripsi sudah diatur sedemikian rupa.

Sistematika Penulisan Proposal Skripsi Berdasarkan Urutan yang Tepat dan Benar

Penulisan skripsi hanya terbagi menjadi tiga bagian penting. Semua juga sudah memiliki patokan sendiri. Asal bisa mengikutinya dengan benar, maka secara garis besar penyusunan skripsi bukanlah hal sulit dari segi aturan tiap penulisannya. Berikut adalah tiga bagian yang harus diperhatikan dalam sistematika penulisan skripsi:

Bagian Pendahuluan

Penyusunan skripsi paling awal dimulai dengan beberapa bagian yang sangat penting. Beberapa bagian ini harus ada di dalam skripsi dan harus masuk pada bagian awal. Setidaknya ada sembilan poin penting yang masuk pada bagian ini. Berikut daftar dari sembilan hal-hal tersebut beserta urutannya:

  • Halaman judul
  • Pengesahan
  • Motto dan persembahan
  • Sari atau abstrak
  • Kata pengantar skripsi
  • Daftar isi semua halaman
  • Halaman daftar setiap gambar
  • Daftar untuk tabel
  • Urutan untuk lampiran

Bab Isi

Pada bagian isi ini, ada rangkaian bab berbeda yang memiliki penjelasan berbeda pula. Setiap bab memiliki tujuan penulisan yang sistematis sehingga urutannya tidak bisa diubah sesuka hati. Dalam sistematika penulisan proposal skripsi, ada lima bab yang masuk pada bagian isi. Berikut penjelasannya:

1. Isi dari Bab I (Satu)

Pada bab pendahuluan ini, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan. Urutannya juga tidak bisa diganggu gugat. Mulai dari latar belakang, uraian permasalahan, tujuan penulisan, manfaat skripsi, penegasan setiap istilah, hingga sistematika skripsi itu sendiri. Semua poin penting ini harus masuk pada bab satu tanpa terkecuali.

2. Bab II (Dua) Beserta Isinya

Dalam bab dua ini, tidak banyak poin berbeda yang harus dijelaskan. Karena hanya ada satu poin yang bernama landasan teori yang harus dijelaskan secara matang. Landasan teori ini berisi penjelasan berbagai sumber yang digunakan untuk proses pembuatan skripsi. Sehingga jika dijelaskan akan sangat panjang.

3. Uraian dalam Bab III (Tiga)

Jika membuat bab tiga dalam skripsi, maka metodologi penelitian adalah poin yang harus dikerjakan. Uraian pada bab ini adalah tentang apa saja objek penelitian, metode apa yang digunakan, dan bagaimana cara mengumpulkan datanya. Selain itu juga dijelaskan semua hal yang berhubungan dalam proses penelitian.

4. Bab IV (Empat)

Bab empat memiliki pembahasan yang lebih mengerucut lagi dibanding semua bab. Hasil dari penelitian yang telah dirumuskan akan dibahas pada bab ini. Selain itu, juga akan dibahas tentang semua hal yang berhubungan dengan data dan hasil penelitian tersebut. Bab ini bernama "Hasil Penelitian dan Pembahasan".

5. Isi Bab V (Lima)

Pada bab paling akhir ini, yang dibahas adalah kesimpulan dari penulis tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Kemudian dijelaskan juga mengenai saran yang diperlukan. Terakhir, hasil penelitian yang telah dilakukan juga diulas ulang dengan cara yang lebih singkat. Sehingga nantinya bisa dibaca dengan mudah.

Bagian Penutup

Jika sudah mencapai bagian akhir, maka sudah sampai batas skripsi. Isi dari bagian ini adalah daftar pustaka dari sumber-sumber yang telah digunakan dalam skripsi. Selain itu, berkas-berkas lampiran juga dimasukkan dalam bab ini. Sehingga apa pun yang masuk dalam bab ini termasuk hal-hal penting lainnya.

Itulah sistematika penulisan proposal skripsi yang sudah taat aturan. Setiap bagian tidak boleh di bolak-balik dan harus diurutkan dengan tepat. Jika ingin membuat skripsi, maka setiap hal di atas jangan sampai terlewat. Jika sampai terlewat satu bagian saja, maka sistematika ini sudah tidak sesuai dengan aturan.