Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Pembelajaran Blended Learning (Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya)

  Pengertian, Jenis, dan Keuntungan Metode Pembelajaran Blended Learning_Pandemi covid banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan salah satu sektor paling berpengaruh yaitu pendidikan. Jika biasanya pembelajaran dilakukan di sekolah ataupun tempat lain secara langsung, saat ini pembelajaran menggunakan metode lain. Salah satunya adalah metode pembelajaran blended learning yang merupakan pembelajaran campuran.

Metode Pembelajaran Blended Learning (Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya)

Program e-learning memang semakin menjadi topik hangat yang tidak ada habisnya diperbincangkan seiring perkembangan teknologi. Blended learning sendiri memberikan banyak sekali keuntungan diantaranya yaitu dalam aspek kebebasan dan fleksibilitas waktu. Karena tidak semua bisa berlangsung secara online, metode pembelajaran blended learning hadir  sebagai solusi.

Pengertian Blended Learning

Blended learning dapat diartikan sebagai pembelajaran yang penyampaian sekaligus model dan gaya penyampaiannya dilakukan dengan menggunakan media berbeda. Pengajaran ini memakai perpaduan antara pembelajaran langsung secara tatap muka dan juga pengajaran online.

Dalam pelaksanaannya, blended learning tidak hanya berfokus pada tatap muka saja tetapi juga memerlukan inovasi pada penyampaian serta gaya belajar. Hal ini perlu diperhatikan karena berkaitan dengan interaksi sosial antara pengajar dan murid secara daring kombinasi luring.

Jenis Blended Learning

Di Indonesia sudah diterapkan beberapa metode blended learning meskipun masih terkenal cukup baru dan dalam proses adaptasi. Berikut ini merupakan 6 metode yang saat ini banyak diaplikasikan dalam pembelajaran:

1. Station Rotation

Jenis pertama ini menggunakan pembagian waktu tertentu di dalam sebuah waktu untuk memberikan pelajaran tatap muka. Pembagian ini umumnya didasarkan pada tiga tahap yaitu siswa belajar sendiri materi melalui online, review dengan guru, dan aktivitas kolaborasi.

2. Lab Rotation

Selanjutnya sedikit mirip dengan station rotation akan tetapi pemutaran jadwal ditentukan melalui laboratorium komputer yang ada. Nantinya dosen akan mengatur terlebih dahulu bagaimana jadwal akan berlangsung dan bisa bersifat fleksibel pelaksanaannya.

3. Remote

Ada juga metode pembelajaran blended learning yang mana seorang pelajar menyelesaikan tugasnya dalam pembelajaran hampir penuh secara online. Tatap muka memang masih bisa dilakukan tetapi sifatnya hanya kondisional saja bergantung pada kebutuhan mahasiswa sendiri.

4. Flex

Model selanjutnya yaitu flex dimana pembelajaran secara online menjadi media paling penting di dalam sebuah pembelajaran. Pertemuan secara offline sendiri nantinya hanya bersifat pembantu saja dengan jadwal fleksibel dan lebih adaptif pada kebutuhan pembelajaran.

5. Flipped Classroom

Metode ini menjadi yang paling banyak diterapkan dimana pembelajaran dilakukan di luar karena tersedianya konten yang dapat diakses secara mandiri. Ketika bertemu dengan pengajar, nantinya sifat pertemuan hanya untuk menguji materi dan menguji pemahaman maupun untuk diskusi.

6. Individual Rotation

Model individual rotation ini menjadikan seorang pelajar secara bergantian bertemu dosen melalui media online secara bergantian. Sudah ada penetapan jadwal sebelumnya yang didukung dengan sebuah perangkat lunak pembantu pembelajaran. Di model ini, pelajar hanya perlu menunggu di sebuah kanal kemudian sistem secara otomatis akan melakukan rotasi.

Keuntungan Blended Learning

Pembelajaran yang dimuat dengan sistem e-learning bisa memberi keleluasaan pada pelajar untuk belajar secara fleksibel. Pada dasarnya tidak ada batasan waktu kapan sebuah konten pembelajaran bisa diakses sehingga pelajar memegang kendali penuh atas dirinya sendiri. Pembelajaran secara mandiri dilanjut dengan diskusi akan membuat pembelajaran lebih interaktif.

Perguruan tinggi menjadi yang terdepan dalam penerapan metode pembelajaran blended learning mengingat kesiapan sumber daya yang ada. Mahasiswa memiliki kemampuan adaptif yang cenderung lebih tinggi tetapi metode ini juga bisa diterapkan sedari kecil untuk membantu kemampuan literasi.