Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Strategi Pembelajaran yang Memfasilitasi Pengembangan Kreativitas, Kecerdasan, dan Minat Peserta Didik

Contoh Strategi Pembelajaran_Di institusi manapun, jika ada pembelajaran berlangsung, sebenarnya di situ terdapat strategi-strategi pembelajaran. Setiap pengajar/pendidik biasanya memiliki teknik pengajaran berbeda dengan pengajar lainnya. Yang mana, tidak ada strategi yang paling baik, dan sempurna, karena semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Secara umum, strategi pembelajaran adalah kumpulan teknik atau metode yang digunakan oleh seorang pendidik saat memberikan materi ajar kepada para peserta didik. Meskipun metode diantara pengajar bisa berbeda, tapi tetap berorientasi pada penciptaan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan.

Nah, terkait hal tersebut, berikut ini kami akan berbagi pengetahuan tentang contoh strategi pembelajaran. Yang mana kami harapkan, contoh strategi pembelajaran berikut bisa menjadi alternatif dalam menyampaikan materi-materi pembelajaran yang ada.

Contoh Strategi Pembelajaran yang Memfasilitasi Pengembangan Kreativitas, Kecerdasan, dan Minat Peserta Didik:

Contoh Strategi Pembelajaran yang Memfasilitasi Pengembangan Kreativitas, Kecerdasan, dan Minat Peserta Didik

1. Saling Tukar Pengetahuan

Strategi active sharing knowledge berarti saling berbagi pengetahuan. Strategi ini didesain untuk mengamati kapasitas pengetahuan peserta didik. Strategi pembelajaran ini bisa diterapkan pada semua jenis mata pelajaran. Sedikit mirip dengan strategi brainstorming yang mengajak peserta didik untuk selalu aktif dan berani dalam mengungkapkan pendapatnya. Kesuksesan strategi ini bisa dilihat melalu kerjasama tim saat mereka saling bertukar pengetahuan dengan teman teman-temannya.

2. Semua Adalah Guru

Penggunaan strategi pembelajaran “Everyone is teacher” semua peserta didik bisa  menjadi guru. Dalam penerapan strategi ini, peserta didik akan memainkan peran sebagai guru dihadapan teman-temannya. Melaui cara ini, peserta akan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, ini juga secara tidak langsung melatih mental siswa untuk berdiri di depan kelas.

3. kartu Index

Penggunaan kartu index juga merupakan strategi aktif dalam memahami peserta didik, kaitannya dengan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran yang telah mereka dapatkan. Dengan penggunaan strategi ini, para peserta didik akan belajar mandiri dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru.

4. Pencarian Informasi

Dengan perkembangan teknologi, media pembelajaran juga semakin berkembang. Strategi pembelajaran pencarian informasi ini bisa memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik dalam mencari informasi melalui media, yang bisa mendukung mereka untuk memperoleh informasi yang ada kaitannya dengan topik atau tema yang menjadi tugas mereka.

Ada banyak media online/offline yang bisa diakses oleh peserta didik. Mulai dari elektronik, internet sampai yang cetak. Dengan banyaknya media sumber, ini akan membuat informasi yang didapatkan juga bervariasi.

5. Strategi Group To Group

Strategi group to group ini sedikit berbeda. Penerapannya bisa di dalam kelas juga bisa di luar kelas. G 2 G ini strategi penggabungan 2 atau 3 kelompok yang belajar pada tempat yang berbeda. Peserta didik akan berinteraksi langsung dengan peserta lain, dengan begitu mereka akan mendapatkan pengalaman yang bermakna.

Peran guru menyiapkan beberapa materi belajar (topik). Setelah kegiatan belajar diluar selesai, peserta didik akan kembali ke dalam kelas dan berbagi pengalaman tentang tema yang mereka bahas dalam kelompok.

6. Pertanyaan Peserta Didik

Strategi pembelajaran yang terfokus pada pertanyaan siswa sangat tepat digunakan bagi tenaga pengajar yang ingin melihat pemahaman peserta didik yang sudah dipelajari sebelumnya. Penerapannya cukup simple. Para peserta didik diberikan kesempatan untuk menuliskan pertanyaan diatas selembar kertas. Setelah semuanya selesai, pertanyaan itu digeser ke teman yang berada disamping kanan (searah jarum jam) lalu dikomentari oleh setiap peserta. Strategi ini juga sangat cocok untuk membantu peserta didik yang kurang aktif untuk menuangkan idenya dan bisa diketahui oleh peserta didik lain.