Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Marah Hanyalah Sejengkal dari Bahaya

Dalam hidup, kita seringkali mengalami rasa marah atau kesal karena suatu hal. Jika kita tidak pandai mengendalikan kemarahan, maka kita akan menjadi korban dari kemarahan kita sendiri. Rusaknya hubungan keluarga atau persaudaraan, hancurnya kerja sama bisnis, atau bahkan kecelakaan, bisa disebabkan karena seseorang meluapkan kemarahannya dan tak bisa mengendalikannya.
Marah Hanyalah Sejengkal dari Bahaya

Marah, hanyalah sejengkal dari bahaya. Hal ini karena kemarahan selalu mengarah kepada hal yang destruktif atau merusak. Baik itu merusak hubungan, merusak barang, merusak citra dan lain sebagainya.

Coba saja ingat saat kita marah. Dalam diri kita ada dorongan kuat untuk berlaku destruktif, seperti misalnya membuka keburukan perilaku atau aib seseorang, mencaci maki, membanting gelas atau handphone, bahkan yang lebih tragis, melakukan kekerasan fisik kepada orang lain.

Untuk itu, kita harus tahu dan selalu ingat bahwa :

1. Saat marah, detak jantung akan menjadi semakin cepat, tekanan darah naik dan zat adrenalin akan terpompa. Hal inilah yang menyebabkan seseorang berani melawan kepada siapa saja saat ia marah.

2. Sikap memaafkan jauh lebih baik
Memaafkan memang tidak mudah, tapi jauh lebih baik. Kemarahan hanya akan merusak hubungan kita dengan keluarga, teman dan bahkan dengan diri kita sendiri.

3. Kendalikan diri
Mana yang kita pilih : hidup penuh rasa marah, kesedihan dan dendam, atau bahagia dan ceria?. Kebencian dan rasa marah yang disimpan akan menjadi beban berat dalam hidup kita. Sikap memaafkan berarti kita menolak membawa beban berat itu sepanjang hidup kita. Kendalikan diri kita dan lupakan kemarahan itu.

Apapun itu, rasa marah atau kemarahan tak akan pernah baik untuk kita. Demikian artikel tentang marah, hanya sejengkal dari bahaya. Semoga bermanfaat.