Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Begini Cara Menghitung Score TOEFL Sendiri dengan Mudah

 Menunggu hasil tes TOEFL, meskipun tidak lama, namun tetap membuat resah. Apalagi jika ternyata hasilnya kurang memuaskan. Namun sebenarnya peserta dapat segera memprediksi sendiri berapa nilai yang didapat, jika mengetahui cara menghitung score TOEFL. Asalkan, peserta tes sudah mengantongi mana saja benar pada masing-masing kategori tes.

Ragam Tes TOEFL

Pada beragam tes kemahiran bahasa ini, peserta akan mendapatkan cara menghitung score TOEFL yang juga berbeda. 

Terdapat tiga macam tes TOEFL yang sebelumnya harus dikenal, sebelum mengerti bagaimana cara menghitung skornya.

Paper Based TOEFL atau biasa dikenal dengan PBT, merupakan jenis paling umum diketahui masyarakat. 

Pada jenis tes ini, terdapat 3 kategori pertanyaan yaitu Listening Comprehension sebanyak 50 soal, pemahaman struktur kalimat (Structure) sejumlah 40 soal, serta kemampuan memahami bacaan (Reading) dengan 50 pertanyaan yang harus diselesaikan.

Selain PBT, ada pula model CBT berbasis komputer, dan juga IBT yang menggunakan internet sebagai media pengujiannya. TOEFL jenis CBT akan memberikan kategori dan jumlah soal yang sama dengan PBT.

Namun, tidak demikian halnya dengan ujian berbasis internet. 

Peserta dihadapkan pada 4 kategori soal. 

Selain listening dan reading, akan ada uji kemampuan writing yang mengharuskan peserta menulis esai. 

Selain itu, peserta juga harus menghadapi tes speaking, untuk bisa lulus pada model ujian ini.

Cara Menghitung Score TOEFL

Menghitung Score TOEFL

Melakukan penghitungan skor TOEFL tidak sama halnya dengan menghitung nilai ujian biasa. 

Peserta tes bisa mencoba cara menghitung score TOEFL sebagai berikut, guna memprediksi angka yang bisa didapat pada ujian yang sudah dilakukan.

1. Mengkonversi Nilai

Pada metode menilai ujian kemahiran berbahasa Inggris ini, terdapat sebuah tabel untuk mengonversi jawaban benar yang didapat oleh peserta ke dalam angka-angka tertentu. 

Konversi angka ini pun berbeda pada tiap jenis tes TOEFL.

Penilaian tes PBT, konversi nilai berada pada rentang angka 20 sampai 68. 

Uji listening sebanyak 50 soal, akan mengonversikan jawaban benar mulai dari rentang 24 sampai 68. 

Contohnya, jika peserta tidak mendapat jawaban benar satu pun, maka mendapat angka 24. 

Jika ada jawaban benar satu nomor, maka peserta mendapat angka 25, demikian seterusnya.

Sementara pada kategori structure dengan 40 soal, jawaban benar akan dikonversi ke dalam angka 20 sampai 68. 

Sementara pada reading, konversi dimulai dari angka 22 sampai 67. 

Namun akan berbeda pada CBT dan IBT, karena konversi pada kedua tipe ini berada di rentang 0-30.

Hal inilah yang mengharuskan pemegang sertifikat TOEFL, selain menyebutkan nilai, harus pula menyebutkan metode tes yang diikuti. 

Mengingat perbedaan angka konversi yang digunakan, maka angka 600 pada PBT adalah sama dengan angka 250 pada CBT.

2. Hitung Nilai Akhir

Setelah mengetahui berapa jawaban yang benar pada tiap-tiap kategori, maka peserta dapat segera mengetahui berapa jumlah angka setelah dikonversi. 

Misalnya, pada tes listening mendapat 40 jawaban benar, dikonversi menjadi 57. 

Tes grammar 31 jawaban dikonversi menjadi 55, dan reading 33 jawaban dikonversi menjadi 50.

Jumlahkan angka-angka yang sudah dikonversi. 

Setelah itu bagi tiga dan kali dengan sepuluh. Sehingga pada nilai tersebut akan didapat hasil (57+55+50) : 3 x 10 = 540. 

Maka score TOEFL yang diperoleh dan akan tercantum dalam sertifikat adalah 540.

Hanya dengan mengetahui cara menghitung score TOEFL saja, sebenarnya akan membuat peserta terbantu secara psikologis. Karena hal tersebut akan membuat peserta tes memiliki persiapan yang matang, dan juga mengerjakan tes TOEFL sesuai dengan target angka yang diharapkan.

Jangan lewatkan, baca Tips Jitu Belajar TOEFL Secara Mandiri